I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein
memegang peranan penting dalam tubuh kita. Proses kimia dalam tubuh dapat
berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi
sebagai biokatalis. Protein untuk manusia diperoleh dari makanan yang berasal
dari hewan atau tumbuhan.Protein yang berasal dari hewan disebut protein
hewani, sedangkan protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati.
Protein banyak
terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe,
tahu, ikan, daging, telur dan lain-lain. Protein sangat penting bagi kehidupan
organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh
yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kekurangan protein dalam
tubuh dapat menyebabkan kerontokan rambut, gangguan pertumbuhan, dan kekurangan
terus-menerus dapat menyebabkan marasmus yang mengakibatkan kematian. Karena
itu sangat disarankan untuk kita memenuhi asupan protein dalam tubuh kita.
Metode yang
biasa dilakukan untuk pengujian protein adalah uji protein metode pengendapan
alkohol. Beberapa bahan pangan memiliki
kadar protein yang bervariasi. Adapula bahan pangan yang tidak mengandung
protein. Berdasarkan hal di atas maka
perlu diadakan praktikum uji kandungan protein metode pengendapan alkohol untuk
mengetahui ada tidaknya kandungan protein dalam suatu bahan pangan tertentu.
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari
praktikum uji kadar protein metode pengendapan alkohol adalah sebagai berikut.
1.
Untuk
mengetahui cara pengujian protein metode pengendapan alkohol
2.
Untuk
mengetahui penambahan asam, basa dan alkohol terhadap putih telur.
Kegunaan dari
praktikum ini adalah agar praktikan mengerti dan memahami cara pengujian
protein dengan metode pengendapan serta pengujian kualitatif protein pada bahan
pangan tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Telur
Puyuh
Telur puyuh
bentuknya kecil dan mengandung vitamin dan juga mineral. Telur burung puyuh
menyediakan kebutuhan yang signifikan untuk seluruh manfaat bagi kesehatan bisa
menambahkan kalsium dalam tubuh kita. Juga kaya dengan kandungan kolesterol HDL
(kolesterol baik) dan bukan LDL (jenis kolesterol yang buruk). Kandungan
protein pada telur burung puyuh terdiri dari sekitar 13% dan sekitar 2% lebih
dari telur ayam, dan juga mengandung sejumlah besar kandungan vitamin A dan B2.
Dengan mengkonsumsi telur burung puyuh lebih dari 10 butir telur dalam sehari
seseorang bisa overdosis terhadap vitamin A jadi lebih bagus kalau setiap hari
mengkonsumsi 3-5 butir untuk sarapan misalnya (Alice, 2013).
Ada beberapa manfaat telur burung
puyuh terhadap tubuh manusia. Beberapa hal itu
termasuk bisa menyediakan tubuh kita dengan kalsium yang mudah
berasimilasi, meningkatkan kekebalan tubuh, sebagai sumber kalsium, dan juga
bisa meningkatkan kadar hemoglobin bagi tubuh kita. Untuk penderita sakit asma
dan TBC juga bisa dibantu dengan telur puyuh karena secara alami mengandung
protein Albumin yang merupakan jenis
protein yang juga bisa ditemukan/terdapat dalam obat antiallery. Telur
burung puyuh juga mengandung lebih banyak kalsium dan fosfor daripada telur yang lainnya (Alice, 2013).
burung puyuh juga mengandung lebih banyak kalsium dan fosfor daripada telur yang lainnya (Alice, 2013).
B. Protein
Protein adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua
sel mahkluk hidup dan virus (Mustaqim, 2013).
Kebutuhan protein tergantung pada umur, ukuran tubuh, dan tingkat
aktifitas. Metode standar yang digunakan oleh para ahli gizi untuk menghitung
kebutuhan asupan protein setiap hari adalah dengan berat badan (kg) x 0,8.
Hasilnya adalah kebutuhan protein (dalam gram) minimum setiap hari. Menurut
metode tersebut, seseorang yang berat badannya 50kg, perlu asupan protein
sebanyak 40 gram perhari. Beberapa program diet dan ahli gizi menghitung asupan
protein berdasarkan persentasi dari kalori, biasanya dari 10 sampai 20 persen,
setiap harinya. Ini merupakan hitungan kasar minimum asupan protein (Irina,
2013).
C. Uji Protein Metode Pengendapan Alkohol
Penentuan
protein metode pengendapan alkohol adalah kompetisi pembentukan antara
protein-air dengan alkohol-air.Alkohol dapat mengendapkan protein karena gugus
fungsional dari alkohol lebih kuat mengikat air sehingga kelarutan protein
dalam ar berkurang. Pada protein ujung C asam amino yang terbuka dapat bereaksi
dengan alkohol dalam suasana asam membentuk senyawa protein ester. Pembentukan
ester ini ditunjukan oleh adanya endapan yang terbentuk (Rismaka, 2009).
D. HCL (Asam Klorida)
Larutan asam klorida
atau yang biasa kita kenal dengan larutan HCl dalam air, adalah cairan kimia
yang sangat korosif dan berbau
menyengat. HCl termasuk bahan kimia berbahaya atau B3.
Di dalam tubuh HCl diproduksi dalam perut dan secara alami membantu menghancurkan bahan makanan yang masuk ke dalam usus. Asam klorida digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida dari besi atau baja (Anonim, 2009).
menyengat. HCl termasuk bahan kimia berbahaya atau B3.
Di dalam tubuh HCl diproduksi dalam perut dan secara alami membantu menghancurkan bahan makanan yang masuk ke dalam usus. Asam klorida digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida dari besi atau baja (Anonim, 2009).
Larutan protein direaksikan dengan menggunakan HCl. Baik protein telur
maupun protein susu memberikan endapan berwarna kuning yang sedikit demi
sedikit menghilang saat ditambhakan HCl berlebih. Pengendapan ini dikarenakan
adanya reaksi antara asam dengan gugus amino dari protein yang menyebabkan
terbentuknya endapan. (Hadiyanti, 2011).
E. NaOH
Natrium hidroksida murni berbentuk putih
padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh
50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari
udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika
dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH
dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam
dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan
meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas (Anonim, 2011).
Penambahan
basa misalnya KOH atau NaOH dapat menyebabkan denaturasi. Halini karena terjadi
pemecahan ikatan peptida baik
sebagian atau keseluruhan. Ion OH akan bereaksi dengan gugus
amino (Sari, 2011).
sebagian atau keseluruhan. Ion OH akan bereaksi dengan gugus
amino (Sari, 2011).
F. Alkohol
Alkohol merupakan suatu senyawa organik organik
yang tersusun dari atom C, H dan O dengan rumus umum CnH2n+1OH. Ciri khas
alkohol yaitu terdapatnya gugus –OH pada rantai karbon. Rantai karbon dapat
berupa gugus alkil jenuh maupun tidak jenuh, gugus alkil tersubtitusi dan dapat
pula terikat pada rantai siklik. Selain alkohol dengan satu gugus –OH dikenal
pula alkohol yang memiliki gugus –OH lebih dari satu. Alkohol yang memiliki
satu gugus –OH disebut alkohol monohodroksi, alkohol dengan dua gugus –OH
disebut alkohol dihidroksi dan seterusnya (Seran, 2010).
Penentuan protein metode pengendapan alkohol
adalah kompetisi pembentukan antara protein-air dengan alkohol-air.Alkohol
dapat mengendapkan protein karena gugus fungsional dari alkohol lebih kuat
mengikat air sehingga kelarutan protein dalam ar berkurang. Alkoho juga mampu
merusak ikatan hidrogen di antara gugus amida yang terdapat dalam struktur
sekunder protein sehingga protein kehilangan air dan akhirnya mengendap (Awan,
2012).
penambahan alkohol yang merupakan pelarut organik akan menurunkan kelarutan
protein, karena kelarutaan suatu protein tergantung dari kedudukan dan
distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidrofob polar pada molekul. Endapan
tersebut menunjukan adanya kandungan protein dalam suatu bahan (Ariwulan,
2011).
III. METODOLOGI
PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Aplikasi Teknik Laboratorium tentang Uji
Kadar
Protein Metode Pengendapan Alkohol dilaksanakan pada hari
Rabu, 06 November 2013, pukul 08.00-12.00 WITA di Laboratorium Kimia Analisa dan Pengawasan Mutu Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Protein Metode Pengendapan Alkohol dilaksanakan pada hari
Rabu, 06 November 2013, pukul 08.00-12.00 WITA di Laboratorium Kimia Analisa dan Pengawasan Mutu Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
B.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang
digunakan dalam praktikum uji kadar protein metode pengendapan adalah:
-
tabung reaksi
-
Pipet tetes
-
wadah
-
pipet volume
-
batang pengaduk
-
rak tabung reaksi
-
gelas kimia
Bahan yang
digunakan dalam praktikum uji kadar protein metode pengendapan alkohol adalah:
-
telur puyuh
-
telur itik
-
telus ayam kampung
-
larutan NaOH 0,2 M
-
alkohol 96%
-
Hcl 0,2 M
-
tissu rol
-
telur ayam ras
C.
Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum
Uji Kadar Protein Metode Pengendapan Alkohol adalah sebagai berikut.
1) Bahan disiapkan, kemudian disiapkan pula 3 tabung reaksi
dimana:
a.
tabung reaksi 1:
dimasukkan 1 ml putih telur + 1 ml HCL 0,2 M
b.
tabung reaksi 2:
dimasukkan 1 ml putih telur + 1 ml NaOH 0,2 M
2) Diamati perubahan warnanya
3) Ditambahkan 1 ml alkohol 95%
4) Diamati perubahan warna ketiga tabung reaksi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Hasil dari praktikum uji kadar protein metode pengendapan yaitu sebagai
berikut.
Tabel 9. Hasil Uji Kadar Protein Metode Pengendapan
NO
|
Bahan
|
+NaOH
|
+HCL
|
NaOH+Alkohol
|
HCL+Alkohol
|
1
|
Telur Itik
|
Warna bening, endapan (-)
|
Warna putih keruh, endapan (+)
|
Warna bening, 2 fase, kekentalan (-)
|
Warna putih keruh, 1 fase, kekentalan (+)
|
2
|
Telur Puyuh
|
Bening, terdapat butiran gelembung
|
Keruh dan terdapat endapan
|
Bening, mengendap seluruhnya, seperti gel.
|
Keruh, mengendap sebagian, seperti gel
|
3
|
Telur Ayam ras
|
Warna bening, endapan (-)
|
Warna putih keruh, terbentuk endapan (+)
|
Warna bening, mengendap dan seperti gel
|
Warna putih keruh, mengendap dan seperti gel.
|
4
|
Telur Ayam Kampung
|
Warna bening, endapan (-)
|
Putih keruh, endapan (+)
|
Warna bening, mengendap seluruhnya seperti gel
|
Putih keruh, mengendap seluruhnya seperti gel
|
5
|
Tempe
|
Kuning gelap, endapan(-)
|
Kuning terang, sedikit endapan
|
Kuning gelap, endapan (-)
|
Kuning terang (+), endapan (+)
|
Sumber : Data Primer Praktikum
ATL, 2013.
B. Pembahasan
Bahan yang digunakan oleh kelompok dua adalah telur puyuh. Telur puyuh
baik dikonsumsi sebagai nutrisi bagi otak karena mengandung protein, lemak,
vitamin dan mineral. Selain itu juga mengandung kolin yang mampu membantu
sinyal syaraf pada orak dan memperkuat daya ingat. Kandungan protein telur
puyuh adalah 13% dan mengandung jenis protein ovomucoid. Hal ini sesuai dengan Alice (2013) yang menyatakan bahwa
kandungan protein pada
telur burung puyuh terdiri dari sekitar 13% dan sekitar 2% lebih dari telur
ayam, mengandung protein Albumin yang
merupakan jenis protein yang juga bisa ditemukan/terdapat dalam obat antiallery.
Praktikum uji kadar protein metode pengendapan menggunakan bahan telur
puyuh, pertama-tama diambil putih telurnya, kemudian dimasukkan ke dalam tabung
reaksi masing-masing 1 ml. Tabung pertama dimasukkan 1 ml Larutan HCL 0,2 M dan
tabung ke-dua dimasukkan 1 ml larutan NaOH 0,2 M. Pada tabung yang ditambahkan
HCL 0,2 M warnanya putih keruh dan terdapat
endapan. Kemudian ditambahkan alkohol 95% sebanyak 1 ml, warnanya
menjadi putih keruh, mengendap sebagian dan berbentuk seperti gel. Pada tabung
ke-dua yang ditambahkan NaOH 0,2 M sebanyak 1 ml, terbentuk warna putih bening
dan terdapat butiran gelembung. Kemudian ditambahkan alkohol 95% sebanyak 1 ml,
warnanya bening dan mengendap seluruhnya seperti gel. Terbentuknya endapan pada
kedua perlakuan disebabkan karena penambahan alkohol yang mampu mengikat air
sehingga kelarutan protein dalam air berkurang dan terbentuklah endapan. Hal
ini sesuai dengan Rismaka (2009) yang menyatakan bahwa Penentuan
protein
metode pengendapan alkohol adalah kompetisi pembentukan antara protein-air dengan alkohol-air.Alkohol dapat mengendapkan protein karena gugus fungsional dari alkohol lebih kuat mengikat air sehingga kelarutan protein dalam ar berkurang.
metode pengendapan alkohol adalah kompetisi pembentukan antara protein-air dengan alkohol-air.Alkohol dapat mengendapkan protein karena gugus fungsional dari alkohol lebih kuat mengikat air sehingga kelarutan protein dalam ar berkurang.
Telur puyuh sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 1 ml larutan HCL 0,2 M dan terbentuklah warna putih keruh dan
terdapat endapan. Terbentuknya endapan dikarenakan ketika protein ketika
direaksikan dengan HCL akan terjadi reaksi antara asam dan gugus amino. Hal ini
sesuai dengan Hadiyanti (2011) yang menyatakan bahwa larutan
protein direaksikan dengan menggunakan HCl. Baik protein telur maupun protein
susu memberikan endapan. Pengendapan dikarenakan adanya reaksi antara asam
dengan gugus amino dari protein yang menyebabkan terbentuknya endapan.
Tabung ke-2 yang berisi 1 ml putih telur diberi perlakuan dengan
penambahan 1 ml larutan NaOH 0,2 M. Maka terbentuk warna putih bening dan
terdapat butiran gelembung dengan sedikt endapan. Endapan terjadi karena
penambahan larutan basa seperti NaOH dapat menyebabkan denaturasi protein
disebabkan terjadinya pemecahan ikatan peptida sehingga ion H akan bereaksi
dengan gugus amino. Hal ini sesuai dengan
Sari (2011) yang menyatakan bahwa penambahan basa misalnya KOH atau NaOH dapat menyebabkan denaturasi. Hal ini karena terjadi pemecahan ikatan peptida baik sebagian atau keseluruhan. Ion OH akan bereaksi dengan gugus
amino.
Sari (2011) yang menyatakan bahwa penambahan basa misalnya KOH atau NaOH dapat menyebabkan denaturasi. Hal ini karena terjadi pemecahan ikatan peptida baik sebagian atau keseluruhan. Ion OH akan bereaksi dengan gugus
amino.
Tabung pertama dan ke-dua kemudian diberi perlakuan berupa penambahan
alkohol 95% sebanyak 1 ml. Pada tabung pertama yaitu telur puyuh dan larutan
HCL 0,2 M, penambahan alkohol mengakibatkan terbentuknya endapan seperti gel dan pada tabung ke-dua yaitu
telur puyuh dan larutan NaOH 0,2 M, penambahan alkohol mengakibatkan endapan
bertambah banyak sehingga bahan menjadi mengendap seluruhnya. Endapan yang
terjadi setelah penambahan alkohol menunjukan adanya kandungan protein dalam
bahan pangan yang diuji. Hal ini sesuai dengan
Ariwulan (2011) yang menyatakan bahwa penambahan alkohol yang merupakan pelarut organik akan menurunkan kelarutan protein, karena kelarutaan suatu protein tergantung dari kedudukan dan distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidrofob polar pada molekul. Endapan tersebut menunjukan adanya kandungan protein dalam suatu bahan.
Ariwulan (2011) yang menyatakan bahwa penambahan alkohol yang merupakan pelarut organik akan menurunkan kelarutan protein, karena kelarutaan suatu protein tergantung dari kedudukan dan distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidrofob polar pada molekul. Endapan tersebut menunjukan adanya kandungan protein dalam suatu bahan.
V. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari
praktikum Uji Kadar Protein Metode Pengendapan Alkohol adalah sebagai berikut.
1.
Cara pengujian
protein metode pengendapan alkohol adalah dengan cara menambahkan 1 ml alkohol
95% pada bahan yang telah ditetesi larutan HCL 0,2 M dan NaOH 0,2 M sebelumnya.
2. Ada tidaknya kandungan proten dalam suatu bahan pangan dapat
diketahui dengan uji kadar protein metode pengendapan alkohol. Jika setelah
ditambahkan alkohol 95% terbentuk endapan, maka terdapat kandungan protein
dalam bahan pangan tersebut.
B.
Saran
Saran yang dapat
diberikan pada praktikum uji kadar protein metode pengendapan alkohol adalah agar
praktikan melakukan praktikum secara hati-hati dan teliti agar tidak terjadi
kesalahan saat praktikum dan hasil yang didapat benar-benar akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Alice, 2013. Kasiat
telur puyuh untuk kesehatan. http://loveheaven07.blogspot.com/2013/05/khasiat-telur-burung-puyuh-untuk.html.
Diakses pada tanggal 06 November 2013, Makassar.
Anonim, 2011. Natrium
Hidroksida. http://www.google.co.id
/tanya/thread?tid=04605636ada3cd48. Diakses pada tanggal
06 November 2013, Makassar.
06 November 2013, Makassar.
Anonim, 2009. Mengenal
Kegunaan Larutan Asam Klorida (HCl). http://anekailmu.blogspot.com/2009/06/mengenal-kegunaan-larutan-asam-klorida.html.
Diakses pada tanggal 06 November 2013, Makassar.
Awan, 2012. Identifikasi
protein pada albumin telur. http://www.scribd.com/doc/90149445/Identifikasi-Protein-Pada-Albumin-Telur.
Diakses pada tanggal 06 November 2013, Makassar.
Emel, Seran. 2010. Arsip
tag fungsi alkohol. http://wanibesak.wordpress.com/tag/fungsi-alkohol/.
Diakses pada tanggal 06 November 2013, Makassar.
Melinda, riski. Hadiyanti. 2011. Analisis Protein. http://mel-rizky.blogspot.com/2011/11/analisis-protein.html.
Diakses pada tanggal 06 November 2013, Makassar.
Mustaqim, 2013. Makalah
protein. http://ntttt.blogspot.com/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html.
Diakses pada tanggal 06 November 2013, Makassar.
Ratna Irina, 2013. Seberapa
Banyak Protein Yang Dibutuhkan Tubuh http://www.fimela.com/read/2011/05/26/protein-seberapa-banyak-yang-dibutuhkan.
Diakses pada tanggal 06 November 2013, Makassar.
Rismaka, 2009. Uji
kualitatif protein dan asam amino. http://www.rismaka.net/2009/06/uji-kualitatif-protein-dan-%20asam-ami
no.html. Diakses pada tanggal 06 November 2013, Makassar.
Sri, 2012. Laporan
tetap praktikum biokimia. http://ruanglingkupgurukimia.blogspot.com/.
Diakses pada tanggal 06 November 2013, Makassar.
No comments:
Post a Comment