Sunday, 27 April 2014

THE DEVIL GIRL :D (BIKIN NGAKAK)


Pastinya kalian ngerasa ada yang aneh dengan judul di atas, dan sibuk menerka-nerka apa arti dari judul itu. Kalian pasti punya pengertian sendiri.. atau pengertian yang sebenarnya! Hahaha.
Jujur aja gue sendiri gak tau pastinya THE DEVIL GIRL kalo di Indonesiakan artinya apa *maklum, otak gue suka kembang kempis kalo belajar bahasa inggris. *Memalukan ! tapi cerita ini bermula waktu gue masih berstatus anak SMA. Waktu itu gue baru kelas 10 *ga usah nyebutin tahun ya. (yg pasti tahun itu, masih jamannya “ya iyalah.. masa ya iya dong”) :’( 20**).
Cerita ini sebenarnya cerita kocak yang sukses bikin gue ketawa ngakak kalo tiba-tiba keingat kejadian itu. Waktu itu gue berteman akrab dengan tiga orang di sekolah, jadinya empat ama gue. sebut saja namanya Olvin, Tiny, Melisa dan Thry (gue). *ngomongnya sih ‘sebut saja’, tapi ini sebenarnya nama asli :D. tapi ini bukan gank yah.. gue sih anti yang gituan! *walaupun pertemanan kami itu diberi nama. (gank apa bukan ya? Bodo ah!) . Nah, kami sendiri bukanlah kumpulan siswi-siswi berprestasi di sekolah. Bukan juga siswi yang aktif di ekskul, apalagi siswi teladan pujaan para guru. *kasian amat yak!
Sebaliknya, sebagian besar dari kami, adalah siswi langganan guru BP. Yang tiap bulan punya jadwal rutin ngapel di ruang BP. *Ohmaigat! . Gue sih gak termasuk, tapi gue emang bukan siswi yang sukanya main sama rumus-rumus kimia, atau berkutat dengan buku-buku pelajaran *it’s not my style (sok Inggris). Singkat cerita, karena kelakuan kami yang macam perempuan beringas itulah, kami menamai diri kami “Iblis Betina” *nih bocah kelakuannya! . namun karena pengen sok gaya-gayaan, gue ngusulin ke yang lainnya buat menejermahkannya ke dalam bahasa inggris.
            “masa kakak kelas doang sih, yang bisa bikin nama perkumpulan yang ada inggris-inggrisnya! Kita juga bisa dong.” Usul gue. waktu itu ada gank kakak kelas yang dinamain pake bahasa inggris, macam ‘simple girl, Silverquick, nice atau Forever Mixer *namanya gue samarin yah, ntar ada yang ngelirik, bahaya! Yg ga sengaja ngelirik, maap yah. (akunya jgn digebukin. glek!).
            Akhirnya setujulah kami berempat untuk mentranslate “Iblis betina” ke dalam bahasa Inggris. Namun, emang dasar sama-sama mati lampu (otaknya ga pernah nyala), kita mentranslate dengan asal-asalan. Bermodalkan pengetahuan yang pas-pasan, jadilah kami menamai diri kami THE DEVIL GIRL a.k.a IBLIS BETINA. Sebenarnya gue emang agak ragu sih, tapi sama yang lain, kata itu dianggap udah yang paling benar *dasar bego! .
            “eh, ini udah bener gak sih translatenya?” gue mendadak ragu mengingat sejarah nilai bahasa inggris kita selama ini.
            “enggak kok. Itu udah bener. Lu nya aja yang bego!” jawab Olvin
            “kan bahasa inggrisnya iblis itu Devil.. terus kalo betina, sama aja kan artinya dengan perempuan” sambung Tiny. *ini lebih gila lagi. Bayangin! Dia menyamakan kita, perempuan-perempuan unyu bin cute ini dengan binatang!
            Iya, itu udah yang paling bener. Ato bagaimana kalo kita tanyain aja ke Bu Tirza?” semua mata memandang melisa.*ngeri-ngeri sedap
            Nah, karena kita udah fix dan mantap, resmilah didirikannya THE DEVIL GIRL waktu itu *gue ngga ingat tanggal pastinya kapan. Lagian gak penting juga! . kami semua dengan pede-pedenya mulai menulisi semua barang-barang kami dengan logo THE DEVIL GIRL. Mulai dari buku, pulpen, tas, meja, kursi bahkan papan tulis tak luput dari jangkauan kami. *contoh yang buruk, mohon jangan ditiru.
            Beberapa waktu kemudian, tibalah kami pada ujian semester. Dimasa gue SMA dulu (gue ga tau kalo anak SMA jaman sekarang), yang namanya ujian semester, kami hanya diperbolehkan membawa pulpen, buku kosong dan bukti lunas pembayaran SPP *kalo ga lunas kelihatan loh.. kertasnya warna putih, itu artinya bersifat sementara. Sedangkan yang lunas warnanya hijau.
            Dengan barang-barang yang sesedikit itu, kami jadi gak bebas buat menulisi ‘logo persahabatan’ kami seperti biasanya. Akhirnya, jadilah kertas bukti pembayaran SPP gue yang gue beri tanda pengenalan ‘itu’. *ga usah nanya kertasnya warna putih ato hijau ya! Ntar lu gua gampar! . pada saat ujian dimulai, pengawas yang mengawasi kami waktu itu adalah Ibu Tirza, yang kebetulan guru bahasa inggris di sekolah kami. Dan bodohnya gue sama sekali lupa masalah kertas pembayaran yang udah gue lukis itu. Gue biarin kertas itu di atas meja, terbuka dan terpampang nyata !! *minjem kata-kata Syahrini.
            Yang namanya guru pengawas, ngga ada yang betah duduk diam di meja guru. Mereka bakalan jalan ngeliatin murid satu-satu. kalo kebetulan kertas lu masih kosong, maka siap-siap aja lu bakal dipermalukan habis-habisan depan anak-anak. *pengalaman pribadi . Ibu Tirza terlihat berhenti di meja Tiny dan Olvin sebentar, tapi kemudian melanjutkan mengelilingi kelas. Pas bu Tirza lewat di samping meja gue, dia ngelirik bukti pembayaran gue di atas meja. Baru pada saat itulah gue ingat mengenai THE DEVIL GIRL yang tertulis di sana. Dengan sigap sambil mata ga lepas dari kertas ulangan gue, tangan gue maju perlahan-lahan tapi pasti, buat ngambil tu kertas. Melakukan tindakan penyelamatan sebelum gue dilambung kiri sama Bu Tirza. Tapi malang benar nasib gue waktu itu, gue kalah lincah ama si Ibu. Jadilah dia yang lebih dulu mendapat kertas itu, yang sekarang sedang dipelototinya dengan cermat *habis dah gue! . sambil menahan jantung yang rasanya mau copot, gue pura-pura stay cool dan mengarahkan perhatian ke kertas ulangan gue. Tiba-tiba Ibu Tirza tertawa kencang, yang sekaligus membuat anak-anak berhenti mengerjakan soal ujiannya dan berbalik ke arah gue. *Nah, perasaan gue langsung gak enak!
            “kamu tau, ini artinya apa?” bu Tirza nyinggung banget deh..
            “enggak, Bu.” Nah, gue cukup pintar buat ngejawab kayak gini. Setidaknya sekitar dua detik gue berpikir berhasil mengelabui Bu Tirza. Ternyata gue salah besar!!
            “Devil itu artinya setan. Terus Girl itu artinya Perempuan. Jadi kalian itu PEREMPUAAN SETAAAAN  SEMUANYAA!!” seluruh kelas tertawa sekeras-kerasnya. Dan bisa gue pastiin hanya ada empat anak yang gak tertawa..
Pediiiiisssss bangeeet bu... tapi itu semua berkatat ketololan kita-kita juga. dan pada hari itu juga, tanpa adanya pembicaraan langsung, THE DEVIL GIRL resmi dibubarkan !!!

No comments:

Post a Comment