Friday 27 December 2013

Praktik Laboratorium Mikrobiologi Terbaik



A.  Apa itu 'Praktik Laboratorium Terbaik' dalam Mikrobiologi?
Keselamatan semua pihak merupakan tanggung jawab semua pengguna laboratorium. Setiap individu memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sesuai dengan kemampuan terbaik mereka. Salah satu metoda yang disarankan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman adalah dengan menggunakan petunjuk keselamatan kerja di dalam setiap aktivitas kerja di laboratorium. Petunjuk kerja ini akan membantu mengidentifikasi bahaya yang potensial terjadi di laboratorium, serta menyediakan persyaratan keamanan untuk bekerja di laboratorium.
Pedoman Keamanan Biologi (Biosafety) dibuat untuk menginformasikan cara kerja yang spesifik dalam penanganan mikroorganisme patogen di laboratorium dan juga mempersiapkan petunjuk praktis bagi pembuat kode praktek kerja yang dibutuhkan di setiap laboratorium. Petunjuk kerja ini juga menekankan pada pentingnya tanggung jawab individu terhadap keamanan dari setiap aktivitas kerja yang dilakukannya. Tersedianya staf laboratorium yang terlatih dengan baik dan memiliki kualitas teknik keselamatan kerja yang baik serta memiliki tanggung jawab untuk keselamatan pribadi maupun rekan kerja, komunitas dan lingkungan akan menghasilkan lingkungan kerja laboratorium yang aman dan sehat. Setiap individu juga mempunyai tanggung jawab untuk melakukan penilaian resiko terlebih dahulu sebelum melaksanakan aktifitas yang melibatkan patogen baru atau protokol baru.
Dalam pedoman kerja ini tersedia prosedur penanganan praktek keamanan biologi terutama bagi pekerjaan yang melibatkan bahan biologi beracun serta bahan yang mudah menular dan prosedur yang harus dilakukan untuk bekerja di dalam laboratorium Keamanan Biologi (Biosafety) tingkat 1, 2, 3 dan 4. Informasi mengenai pelatihan staf juga disertakan bersama penjelasan rinci tentang praktek kerja, peralatan pengamanan dan desain fasilitas laboratorium. Peneliti utama atau penyelia bertanggung jawab terhadap kondisi laboratorium yang aman, serta mengidentifikasi resiko atau bahaya yang berhubungan dengan riset dan aplikasi prosedur keamanan yang dijalankan.
B. Media Persiapan dan Pengendalian Mutu Kualitas pekerjaan di laboratorium mikrobiologi
Media persiapan dan pengendalian mutu kualitas menyangkut bagaimana kita dapat merekomendasikan media dan mengendalikan kualitas pekerjaan di laboratorium secara efisien. Sangat penting mengetahui tentang media persiapan serta pengendalian mutu kualitas pekerjaan di laboratorium mikrobiologi.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
§  Bahan-bahan media pertumbuhan
1. Bahan dasar
2.  Nutrisi atau zat makanan Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element.
3   Bahan tambahan, Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba nontarget/kontaminan.



4. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media
 Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media.
 Peptone, peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.
§  Macam-Macam Media Pertumbuhan
1. Medium berdasarkan sifat fisik
·      Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat.
·      Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair.
·      Media Cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).
2. Medium berdasarkan komposisi
·      Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
·      Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
·      Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar.
3. Medium berdasarkan tujuan
·      Media untuk isolasi
·      Media selektif/penghambat
·      Media diperkaya (enrichment)

C. Penggunaaan alat-alat di laboratorium Mikrobiologi
1.    Cara menggunakan pipet dan alat bantu pipet
·         Hindari memipet dengan mulut, gunakan alat bantu, masukkan sumbat kapas untuk mengurangi kontaminasi.
·         Jangan mencampur bahan infeksi dengan menghisap/meniup pipet
·         Jangan mengeluarkan cairan dari dalam pipet secara paksa
·         Gunakan kapas yang telah diberi disinfektan bila ada tetesan spesimen yang jatuh di meja, kemudian kapas di buang di tempat khusus untuk diautoclave
·         Rendam pipet habis pakai di disinfektan 18-24 jam
2.    Cara menggunakan jarum suntik (kecelakaan penggunaan jarum suntik penyebab umum infeksi yang terjadi di laboratorium dan fasilitas kesehatan lain)
·         Hindari gerakan cepat dan tergesa-gesa saat memegang jarum suntik
·         Gunakan sarung tangan
·         Buang kelebihan udara, cairan, gelembung secara vertikal ke kapas yang telah ada desinfektan
·         Jangan membengkokkan atau memindahkan jarum dengan tangan
·         Buang jarum suntik pada tempat khusus sebelum steril
3.     Cara pembukaan wadah
Pembukaan wadah botol atau cawan petri dan tabung biakan, memiliki potensi terinfeksi, karena tak terlihat dapat menimbulkan aerosol atau kontaminasi pada kulit atau daerah kerja. Pembukaan wadah di tempat kerja sering dilakukan, bila tidak hati-hati, bahan terinfeksi yang ada dalam wadah dapat menularkan secara langsung atau jatuh ke tempat kerja. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari resiko terinfeksi adalah sebagai berikut :
·         Buka tutup wadah di tempat kerja dengan hati-hati agar isi dalam wadah tidak terpencar ke luar.
·         Gunakan jas lab. dan sarung tangan.
·         Hindari aerosol.
·         Spesimen yang bocor atau pecah hanya dibuka di dalam Safety Cabinet.
4.    Penerimaan spesimen di Laboratorium
·         Laboratorium mempunyai loket khusus penerimaan spesimen. Jika jumlah spesimen tidak banyak, maka tempat pemeriksaan spesimen dapat dilakukan pada meja khusus dalam areal laboratorium.
·         Spesimen harus di tempatkan dalam wadah yang tertutup rapat untuk mencegah tumpahnya/bocornya spesimen.
·         Wadah harus dapat didisinfeksi atau diautoklaf.
·         Wadah terbuat dari bahan tidak mudah pecah/bocor.
·         Wadah diberi label tentang identitas spesimen.
·         Wadah diletakkan pada baki khusus yang terbuat dari logam atau plastik yang dapat didisinfeksi atau diautoklaf ulang.
·         Baki harus didisinfeksi / diautoklaf secara teratur setiap hari.
·         Jika mungkin, wadah diletakkan di atas baki dalam posisi berdiri.
5.    Petugas pembawa spesimen dalam Laboratorium
·         Mengenakan jas laboratorium yang tertutup rapat pada bagian depan saat membawa spesimen.
·         Membawa spesimen di atas kaki
·         Mencuci tangan dengan disinfektan jika terkena tumpahan/percikan dari spesimen.
·         Jika spesimen bocor / tumpah di atas baki, dekontaminasi baki dan sisa spesimen diautoklaf.
·         Lapor pada petugas/panitia keamanan kerja laboratorium jika terluka saat bekerja.
6.    Tindakan khusus terhadap darah dan cairan tubuh
Tindakan di bawah ini dibuat untuk melindungi petugas laboratrorium terhadap infeksi yang ditularkan melalui darah seperti Virus hepatitis B, HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan lain-lain.
D. Tata Letak Laboratorium Mikrobiologi
Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.
Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium tidak berdekatan atau dibangun pada lokasi sumber air. Bangunan laboratorium jangan terlalu dekat dengan bangunan lainnya. Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil kebakaran harus dapat menjangkau bangunan laboratorium. Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sain umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-ruang pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan
ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipakai praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru. Ruang penyimpanan atau gudang terutama digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat (jarang). Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium memiliki ruang gelap (dark room), ruangan spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruang adminitrasi / staf . Hal ini didasarkan atas pertimbangan keamanan berbagai peralatan laboratorium dan kenyamanan para pengguna laboratorium.
Sampel Penanganan .
contoh Penanganan:
Bagian baru ini membahas sensitivitas sampel , penyimpanan dan transportasi .Pentingnya menggunakan teknik aseptik untuk semua kegiatan sampling tambahan yang diperlukan di bagian ini . Sesuai menandai sampel untuk meningkatkan pelacakan dari sumber ke lab juga disertakan di sini .
Bagian pendek ini ditambahkan dalam menanggapi pertanyaan tentang relevansi sampel yang disimpan untuk waktu yang lama sebelum pengujian , atau diangkut ke fasilitas yang jauh untuk pengujian . Sebagai sistem pengujian adalah sistem hidup , diharapkan untuk bereaksi terhadap rangsangan dari waktu ke waktu . Efek dari penyimpanan dari waktu ke waktu bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil tes .
Mikrobiologi Media
Inkubasi Waktu:
Sebuah bagian baru yang diminta dalam komentar publik untuk menawarkan sebuah pendekatan untuk menjawab pertanyaan , " Bagaimana kita menentukan titik akhir dari skema inkubasi ? "
Meskipun ukurannya yang kecil bagian itu , ia memiliki potensi untuk dampak besar pada proses di laboratorium karena menyediakan rekomendasi untuk menentukan bagaimana menginterpretasikan kali inkubasi . Rekomendasi ini akan mendorong dokumentasi " waktu -in " dan " time-out " dokumentasi proaktif dari penggunaan inkubator . Bagian pendek ini direproduksi di bawah ini :
" Kali Inkubasi untuk tes mikrobiologi kurang dari 3 hari ' durasi harus dinyatakan dalam jam : . Misalnya , '' mengeram di 30o hingga 35o selama 18 sampai 72 jam " Tes lebih lama dari 72 jam durasi harus dinyatakan dalam hari : misalnya , '' inkubasi pada 30o hingga 35o selama 3 sampai 5 hari . " untuk kali inkubasi dinyatakan dalam jam , inkubasi untuk minimum yang ditentukan waktu , dan melakukan penilaian yang baik ketika mikrobiologi melebihi waktu inkubasi . Untuk kali inkubasi dinyatakan dalam hari , incubations mulai di pagi hari atau sore hari umumnya harus disepakati pada waktu yang sama hari . "
Tujuan aturan ini untuk dipertimbangkan adalah untuk menyederhanakan dan memperjelas jawaban atas pertanyaan yang sedang berlangsung ini

Pelatihan Personil
Pelatihan personil adalah parameter inti laboratorium kami  Pelatihan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan kompetensi , dan mungkin termasuk mencapai sertifikasi oleh badan terakreditasi . Keahlian dalam mikrobiologi dapat dicapai oleh berbagai rute selain kuliah akademik dan akreditasi . Setiap perusahaan diharapkan untuk mengevaluasi kepercayaan dari mereka yang bertanggung jawab untuk merancang , melaksanakan.

Sumber Laboratorium
Pentingnya resourcing yang memadai tidak dapat dilebih-lebihkan untuk praktek laboratorium terbaik . Hal ini diperkuat dalam 21 CFR 211,22 ( b ) , 211,25 ( c ) , ia merasa bahwa termasuk keterampilan dalam penganggaran dan investigasi yang penting bagi Supervisor laboratorium Mikrobiologi

No comments:

Post a Comment