Abu adalah zat anorganik
sisa pembakaran dari senyawa organik. Dalam bahan pangan, selain abu terdapat
pula komponen lain yaitu mineral. Kadar abu dalam bahan pangan sangat
mempengaruhi sifat dari bahan pangan. Kadar abu merupakan ukuran dari jumlah
total mineral yang terdapat dalam bahan pangan. Hal ini menunjukkan bahwa
penentuan kadar air sangat mempengaruhi penentuan kadar mineral. Mineral
merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan
dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari
sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.
A. Mineral makro
1. Natrium (Na)
Sumber
utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa
monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam
dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium.
Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut
lainnya. Fungsinya yaitu:
·
menjaga
keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
·
Mengatur
tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam
sel.
·
Menjaga
keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk
asam.
·
Berperan
dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
·
Berperan
dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane,
terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
2. Klorida (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan
ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal
(otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.Klor terdapat bersamaan
dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga mengandung
klor. Fungsinya yaitu:
·
berperan
dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
·
Memelihara
suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk
bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
·
Membantu
pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam
lainnya
·
Ion
klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma
darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari
tubuh.
·
Mengatur
system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.
3. Kalium (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan
positif dan terdapat di dalam sel dan cairan intraseluler.Kalium berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/ mentah, terutama buah,
sayuran dan kacang-kacangan. Fungsinya yaitu:
·
berperan
dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam
dan basa bersama natrium.
·
Bersama
kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
·
Di
dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
·
Berperan
dalam pertumbuhan sel.
4. Kalsium (Ca)
Kalisum merupakan mineral yang paling
banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di
dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam
mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot,
penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja
hormone dan factor pertumbuhan. Fungsinya yaitu:
·
pembentukan
tulang dan gigi
·
kalsium
dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
tempat menyimpan kalsium.
·
Mengatur
pembekuan darah
·
Katalisator
reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak,
lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan
asetilkolin.
·
Relaksasi
dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
·
Berperan
dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
·
Meningkatkan
fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui
membrane organel sel.
5. Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua
terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor terdapat pada
tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor
merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor
berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi
dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP). Fosfor terdapat pada semua sel mahluk
hidup, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu
dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia. Fungsinya yaitu:
·
kalsifikasi
tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
·
mengatur
peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui proses
fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
·
absorpsi
dan transportasi zat gizi serta system buffer
·
bagian
dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
·
Mengatur
keseimbangan asam basa
6. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak
setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium merupakan bagian dari
klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat
besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam
tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.Sumber utama
magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk,
biji-bijian dn kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat
merupakan sumber magnesium yang baik. Fungsinya yaitu:
·
Magnesium
berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi,
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi,
dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.
·
Di
dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi
otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.
·
Magnesium
mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.
7. Sulfur (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat
gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan
sistein.Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu
sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam
menstabilkan molekul protein.Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut
dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku. Fungsinya
yaitu:
·
Berperan
dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline
serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme
sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan
dihubungkan dengan mukopolisakarida.
B. Mineral mikro
Mineral Mikro aalah sejumlah zat yang
berjumlah kecil dan dibutuhkan tubuh dan dalam jumlah sedikit pula yang
mempunyai peran esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi.
·
Boran
Penting untuk penyerapan
kalsium dan pemeliharaan gigi dan tulang.Mineral ini bisa didapatkan dari
buah,apel contohnya,dan kacang-kacangan.
·
Tembaga
Berfungsi untuk membangun
tulang,hemoglobin dan sel-sel darah merah,membangun elastin dan
kolagen,menurunkan kadar kolestrol dan meningkatkan kolestrol baik HDL. Kandungan
tembaga yang berlebihan,telah ditemukan pada para pasien penderita tumor
berbahaya terutama pada saluran pencernaan,paru-paru dan payudara.
·
Seng
memainkan peran yang
penting dalam produksi insulin,membantu metabolisme karbohidrat,menghasilkan
protein dan menyerap vitamin,terutama B,dari saluran pencernaan,menjaga fungsi
prostat dan mendukung kesehatan reproduksi pria.
·
ZatBesi
komponen inti dalam
hemoglobin dan memainkan peran dalam fungsi enzim,vitamin B kompleks, dan
kekebalan terhadap penyakit
·
Selenium
Mencegah produksi radikal
bebas jika dikombinasi dengan vitamin E. ini adalah mineral ajaib yang terdapat
dalam sedimen tanah.(tanah di Cheyenne,AS, mengandung selenium dalam kadar
tinggi dibandingkan di Muncee,Indiana.Angka kematian akibat kanker di Cheyenne
25% lebih rendah dibandingkan di Muncee.) Penelitian menunjukkan bahwa akibat
kurang selenium,terjadi peningkatan kasus kanker prostat, pankreas, payudara, indung
telur, kulit, paru-paru, kolorektal dan kandung kemih, juga leukimia.
·
Krom
Membantu metabolisme
karbohidrat dan protein,membantu metabolisme glukosa untuk mempertahankan kadar
gula darah yang tidak menuntut penggunaan insulin berlebihan sehingga mencegah
hipoglisemia dan diabetes.
·
Mangan
Membantu metabolisme
protein dan lemak dan membentuk hormon
·
Molibdenum
Mendukung gigi dan mulut
yang sehat
·
Yodium
Penting agar kelenjar
tiroid berfungsi normal dan untuk pencegahan penyakit gondok
Secara umum, ada dua jenis
teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability
sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling.
Yang dimaksud dengan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi.
Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah
25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih
menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau
nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan
yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel
karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena
jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).
Dua jenis teknik pengambilan sampel di
atas mempunyai tujuan yang berbeda. Jika peneliti ingin hasil penelitiannya
bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan populasi, atau istilahnya adalah
melakukan generalisasi maka seharusnya sampel representatif dan diambil secara
acak. Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauan melakukan generalisasi hasil
penelitian maka sampel bisa diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak
biasanya juga diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti tentang ukuran
populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi. Contohnya, jika
yang diteliti populasinya adalah konsumen teh botol, kemungkinan besar peneliti
tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah konsumennya, dan juga karakteristik
konsumen. Karena dia tidak mengetahui ukuran pupulasi yang tepat, bisakah dia
mengatakan bahwa 200 konsumen sebagai sampel dikatakan “representatif”?.
Kemudian, bisakah peneliti memilih
sampel secara acak, jika tidak ada informasi yang cukup lengkap tentang diri
konsumen?. Dalam situasi yang demikian, pengambilan sampel dengan cara acak
tidak dimungkinkan, maka tidak ada pilihan lain kecuali sampel diambil dengan
cara tidak acak atau nonprobability sampling, namun dengan konsekuensi hasil
penelitiannya tersebut tidak bisa digeneralisasikan. Jika ternyata dari 200
konsumen teh botol tadi merasa kurang puas, maka peneliti tidak bisa mengatakan
bahwa sebagian besar konsumen teh botol merasa kurang puas terhadap the botol.
No comments:
Post a Comment