Thursday, 5 December 2013

Jenis-Jenis Mineral dan Teknik Pengambilan Sampel



Abu adalah zat anorganik sisa pembakaran dari senyawa organik. Dalam bahan pangan, selain abu terdapat pula komponen lain yaitu mineral. Kadar abu dalam bahan pangan sangat mempengaruhi sifat dari bahan pangan. Kadar abu merupakan ukuran dari jumlah total mineral yang terdapat dalam bahan pangan. Hal ini menunjukkan bahwa penentuan kadar air sangat mempengaruhi penentuan kadar mineral. Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.
A. Mineral makro
1. Natrium (Na)
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya. Fungsinya yaitu:
·      menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
·      Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.
·      Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.
·      Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
·      Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
2. Klorida (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga mengandung klor. Fungsinya yaitu:
·      berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
·      Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
·      Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya
·      Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
·      Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.


3. Kalium (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan cairan intraseluler.Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan. Fungsinya yaitu:
·      berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
·      Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
·      Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
·      Berperan dalam pertumbuhan sel.
4. Kalsium (Ca)
Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan. Fungsinya yaitu:
·      pembentukan tulang dan gigi
·      kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
·      Mengatur pembekuan darah
·      Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
·      Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
·      Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
·      Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel sel.
5. Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP). Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia. Fungsinya yaitu:
·      kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
·      mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
·      absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer

·      bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
·      Mengatur keseimbangan asam basa
6. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk,  biji-bijian dn kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik. Fungsinya yaitu:
·      Magnesium berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.
·      Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.
·      Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.
7. Sulfur (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein.Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku. Fungsinya yaitu:
·      Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.
B. Mineral mikro
Mineral Mikro aalah sejumlah zat yang berjumlah kecil dan dibutuhkan tubuh dan dalam jumlah sedikit pula yang mempunyai peran esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi.
·      Boran
Penting untuk penyerapan kalsium dan pemeliharaan gigi dan tulang.Mineral ini bisa didapatkan dari buah,apel contohnya,dan kacang-kacangan.

·      Tembaga
Berfungsi untuk membangun tulang,hemoglobin dan sel-sel darah merah,membangun elastin dan kolagen,menurunkan kadar kolestrol dan meningkatkan kolestrol baik HDL. Kandungan tembaga yang berlebihan,telah ditemukan pada para pasien penderita tumor berbahaya terutama pada saluran pencernaan,paru-paru dan payudara.
·      Seng
memainkan peran yang penting dalam produksi insulin,membantu metabolisme karbohidrat,menghasilkan protein dan menyerap vitamin,terutama B,dari saluran pencernaan,menjaga fungsi prostat dan mendukung kesehatan reproduksi pria.
·      ZatBesi
komponen inti dalam hemoglobin dan memainkan peran dalam fungsi enzim,vitamin B kompleks, dan kekebalan terhadap penyakit
·      Selenium
Mencegah produksi radikal bebas jika dikombinasi dengan vitamin E. ini adalah mineral ajaib yang terdapat dalam sedimen tanah.(tanah di Cheyenne,AS, mengandung selenium dalam kadar tinggi dibandingkan di Muncee,Indiana.Angka kematian akibat kanker di Cheyenne 25% lebih rendah dibandingkan di Muncee.) Penelitian menunjukkan bahwa akibat kurang selenium,terjadi peningkatan kasus kanker prostat, pankreas, payudara, indung telur, kulit, paru-paru, kolorektal dan kandung kemih, juga leukimia.
·      Krom
Membantu metabolisme karbohidrat dan protein,membantu metabolisme glukosa untuk mempertahankan kadar gula darah yang tidak menuntut penggunaan insulin berlebihan sehingga mencegah hipoglisemia dan diabetes.
·      Mangan
Membantu metabolisme protein dan lemak dan membentuk hormon
·      Molibdenum
Mendukung gigi dan mulut yang sehat
·      Yodium
Penting agar kelenjar tiroid berfungsi normal dan untuk pencegahan penyakit gondok
 
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Yang dimaksud dengan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).
         Dua jenis teknik pengambilan sampel di atas mempunyai tujuan yang berbeda. Jika peneliti ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan populasi, atau istilahnya adalah melakukan generalisasi maka seharusnya sampel representatif dan diambil secara acak. Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauan melakukan generalisasi hasil penelitian maka sampel bisa diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak biasanya juga diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi. Contohnya, jika yang diteliti populasinya adalah konsumen teh botol, kemungkinan besar peneliti tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah konsumennya, dan juga karakteristik konsumen. Karena dia tidak mengetahui ukuran pupulasi yang tepat, bisakah dia mengatakan bahwa 200 konsumen sebagai sampel dikatakan “representatif”?. Kemudian, bisakah peneliti  memilih sampel secara acak, jika tidak ada informasi yang cukup lengkap tentang diri konsumen?. Dalam situasi yang demikian, pengambilan sampel dengan cara acak tidak dimungkinkan, maka tidak ada pilihan lain kecuali sampel diambil dengan cara tidak acak atau nonprobability sampling, namun dengan konsekuensi hasil penelitiannya tersebut tidak bisa digeneralisasikan. Jika ternyata dari 200 konsumen teh botol tadi merasa kurang puas, maka peneliti tidak bisa mengatakan bahwa sebagian besar konsumen teh botol merasa kurang puas terhadap the botol.

No comments:

Post a Comment